Ki lho bacaane:
((
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا
الجَلاَلِ وَالإِكْرَام لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ،
اللهمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ
يَنْفَعُ ذَا الجدُّ مِنْكَ الجَدِّ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ لَهُ
النِّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الحَسَنُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ ))
“Ya
Allah, Engkaulah Yang Maha Pemberi Sejahtera, dan dari-Mu
kesejahteraan, Engkau Pemberi barakah, wahai pemilik Keagungan dan
Kemuliaan. Tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah, yang Esa
tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kekuasaan dan segala pujian, dan Ia
Maha Kuasa atas segala sesuatu, Ya Allah tiada seorangpun yang mampu
menghalangi terhadap pemberian-Mu dan tidak ada pula yang dapat memberi
sesuatu yang Engkau halangi, dan tidak ada manfaat kekayaan seseorang
dari siksa-Mu, tidak ada upaya dan kekuatan kecuali dari Allah, tidak
ada Ilah yang berhak disembah selain Allah, dan tidaklah kami beribadah
kecuali kepada-Nya, hanya milik-Nya kenikmatan, keutamaan dan sanjungan
yang baik. Tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah dengan
rasa ikhlas kami beribadah kepada-Nya walaupun orang-orang kafir benci”.
Kemudian membaca tasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33 kali:
Maha suci Allah:سُبْحَانَ اللهِ
Segala puji bagi Allah: الْحَمْدُ ِللهِ
Allah Maha Besar: اللهُ أَكْبَرُ
Kemudian digenapkan yang keseratusnya dengan ucapan:
(( لا إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ))
“Tidak
ada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah yang Maha Esa tiada
sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan segala pujian dan Dia
atas segala sesuatu Maha Kuasa”
Dilanjutkan dengan membaca ayat kursi:
“Allah
tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Dia Yang hidup kekal lagi
terus-menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan tidak tidur.
Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat
memberi syafa’at di sisi Allah tanpa idzin-Nya? Allah mengetahui apa-apa
yang di hadapan mereka dan di belakang mereka dan mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang di kehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung”. (QS. Al Baqarah: 255).
Kemudian membaca surat Al-ikhlas:
i
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
“Katakanlah:
“Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah adalah Ilah Yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dan tiada beranak dan tiada pula
diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".
Kemudian membaca surat Al Falaq:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
“Katakanlah:
“Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan
makhluk-Nya dan dari kejahatan malam apabila telah datang gelap gulita,
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus
buhul-buhul. Dan hari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki".
Lalu membaca surat An-Nas:
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang".
"Katakanlah:
“Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Rajanya manusia, Sesembahan
manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi. Yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia dari jin dan manusia”.
Dan
disunnahkan mengulang sampai tiga kali untuk tiga surat yang terakhir,
khusus setelah shalat subuh dan shalat maghrib. Hal ini berdasarkan
hadits shahih dari Nabi r.
Di samping itu, sesuai dengan
sunnah Nabi r pada setiap selesai shalat maghrib dan subuh, juga
disunnahkan membaca dzikir di bawah ini 10 kali:
(( لا
إِلَهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ))
“Tidak
ada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah, Yang Maha Esa dan tiada
sekutu bagi-Nya, hanya milik-Nya kekuasaan dan segala pujian. Ia yang
menghidupkan dan yang mematikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu”. (HR. Muslim).
Apabila ia seorang imam, sesudah mengucapkan istighfar tiga kali, dan mengucapkan: “Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta ya dzal jalali wal ikram”
disunnahkan mengubah posisi duduk menghadap kepada jama'ah. Setelah itu
barulah ia melanjutkan dzikir sesuai dengan yang dijelaskan di atas.
Ini sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits-hadits yang cukup banyak
dari Aisyah radhiallahu 'anha dalam riwayat Muslim. Semua do’a dan dzikir tersebut hukumnya sunnah bukan wajib.
No comments:
Post a Comment